Tambourine

Rabu, 23 Maret 2011
Salah satu firman Tuhan yang menjadi dasar bagi pelayanan tari & tamborine ditulis dalam Mazmur 150:4a. Firman tuhan ini diperuntukkan bagi semua orang, perempuan maupun laki-laki. Semua orang diperintahkan untuk menari-nari memuji nama Tuhan.
          Perbedaan yang mendasar antara memuji Tuhan dengan tarian dan melayani Tuhan dengan tarian adalah:
  • Untuk memuji Tuhan dengan tarian orang-orang tidak memerlukan latihan khusus.
  • Untuk memuji Tuhan dengan tarian kita memerlukan latihan khusus, karena kita yang terpanggil untuk melayani Tuhan dengan tarian, kita bukan hanya menari untuk mengekspresikan kasih dan penyembahan kita kepadaNya saja, tapi juga untuk mengkomunikasikan kasih Allah, kemegahanNya, keagunganNya dan seluruh keberadaan Allah melalui setiap gerakan tari dan ekspresi wajah kita.

Oleh karena itu dibentuklah suatu wadah khusus untuk melatih orang-orang tersebut (kita) agar dapat menari dengan cara yang benar & indah, dan agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Beberapa orang mengatakan bahwa pelayan tari dan tamborine adalah wadah untuk menyalurkan dan mengembangkan bakat tari anak-anak Tuhan. Ini bukan tujuan utama, karena bila pelayanan ini hanya sebagai wadah pengembangan baka, apa bedanya dengan tempat-tempat kursus tari atau diskotik? Dan gereja bukanlah tempat yang tepat untuk itu. Karena salah satu alasannya bahwa pemimpin-pemimpin atau orang-orang yang mengajar tamborine dan tari adalah orang awam juga, yang diberi anugrah Tuhan untuk menari, bukan lulusan dari sekolah-sekolah tari khusus (balet misalnya)

Unsur penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan tari & tamborine adalah:
  1. Kerohanian.
Setiap orang yang melayani menari dimimbar haruslah orang yang sudah dilahirkan baru dan bertobat. Kemudian mereka harus terus dibina utnuk berudabah dari cara hidup yang lama dan semakin bertumbuh didalam Tuhan.
Ekspresi  sangat penting dalam tarian. Bagaimana seorang penari dapat mengekspresikan sukacita diwajahnya kalau tidak ada sukacita yang sesungguhnya dalam hatinya ? Dan bagaimana seorang penari dapat menari dengna bebas dan penuh percaya diri kalau dalam hatinya tidak ada damai sejahtera Allah dan kebebasan yang total dari dendam, akar pahit dari masa lalunya ? TUHAN LEBIH TERTARIK PADA ORANGNYA DIBANDINGKAN PADA TARIANNYA.

  1. Skill/ketrampilan
Setiap orang yang ingin melayani dalam pelayan tamborine dan tari tidak harus orang yang memiliki bakat atau talenta menari. 98% pelayan tari adalah orang-orang awam yang sama sekali belum pernah mendapat pelatihan khusus. Karena itu seharusnya setiap pelayan memiliki semangat dan kemauan untuk belajar sehingga dapat menari dengan benar & terlihat indah. Tapi sayangnya hanya sedikit pelayan yang memiliki kesadaran seperti itu. Kebanyakkan mereka cukup puas dengan kemampuannya menari yang pas-pasan. Seringkali mereka bilang Tuhan melihat hati, tapi tentunya Tuhan akan senang kalau kita mau memberikan yang terbaik untukNya, bukan yang pas-pasan atau lumayan. Ingat kita menari di depan bukan hanya menari untuk Tuhan, tetapi juga jemaat. Kalau ketrampilan kita semakin baik, maka Allah dapat memakai kita semakin lebih lagi.
Kalau kita perhatikan penari-penari dunia, mereka menari bukan untuk siapa-siapa dan bukan untuk apa-apa. Tapi mereka mau berlatih dengan keras, penuh semangat dan disiplin agar mereka dapat menari dengan indah dan kompak. Seharusnya kita punya kemauan dan semangat yang lebih dari mereka. Kita tahu untuk siapa kita menari yaitu untuk Raja diatas segala Raja yang layak untuk mendapat yang terbaik dari kita karena Dia juga sudah memberikan yang terbaik untuk hidup kita,yaitu KESELAMATAN !!

  1. Fellowship
Pelayan tari dan tamborine pada umumnya dalam bentuk team. Karena dalam team tersebut berkumpul sekian orang yang berbeda, maa perlu adanya fellowship/persekutuan/persahabatanyang erat. Kalau didalam team ada permusuhan dan perpecahan, akan sulit sekali untuk dapat menari dengan kompak. Bukan karena latihannya yang kurang, tapi karena ada perpecahan didalamnya. Selain itu Tuhan juga benci pada permusuhan. Dimana ada persatuan disitu, ada berkat Tuhan. Kalau Tuhan hadir dlam tarian kita, didalam team, maka apa saja dapat terjadi. Karena itu persekutuan ini perlu diusahakan.
KETIGA HAL INI PENTING DAN SATU SAMA LAIN PERLU BERIMBANG.

          Salah hal yang perlu ditekankan dalam pelayan tari & tamborine adalah suatu pelayanan dan bukan suatu penampilan/perfomance.
Sikap hati yang perlu dimiliki oleh penari adalah sikap hati seperti raja Daud, II Samuel 6:5....Daud menari-nari dihadapan Tuhan dengan sekuat tenaga.
Daud memiliki sikap hati yang tidak setengah-setengah (Spirit of Excellence), selalu ingin memberikan yang terbaik untuk Tuhan.
          Ayat 14-16; 20-23 : Daud menari dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatannya, sampai Mikhal, istrinya, memandang rendah Daud. Tetapi Daud tidak memperdulikan pendapat orang lain tentang dirinya, dia tidak membiarkan kedudukan ataupun juga menghalangi dia untuk melakukan yang terbaik bagi Tuhan Allah yang sangat dikasihinya.

          Ayat 14 : Daud berbaju efod dari kain lenan, ini berarti dia melepaskan baju kerajaannya. Daud rela melepaskan status, kedudukan, kehormatan dan kebanggaannya untuk menari di hadapan Tuhan dengan sekuat tenaga. Ini menunjukkan kerendahan hati Daud. Walaupun dia seorang raja, tapi dia menyadari bahwa dihadapan Tuhan dia tidak lebih dari seorang hamba.

Sikap hati seperti inilah yang Tuhan inginkan dari kita sebagai pelayan-pelayanNya, yaitu sikap hati yang:
  1. Melakukan segala sesuatu dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatanmu. Selalu ingin melakukan yang terbaik buat Tuhan ( Spirit of Excellence)
  2. Mengasihi Tuhan dengan segenap hati, dia tidak memperdulikan pendapat orang lain tentang dirinya, tidak membiarkan apapun juga mengahalangi dia untuk mengasihi TuhanNya.
  3. Rendah hati, rela melepaskan status, kedudukan,kehormatan dan kebanggaannya untuk dapat melayani dan menyenangkan hati Tuhan. Kalau kita ingin hidup berkenan dihadapan Tuhan, kita harus rela kehilangan hal-hal yang paling kita kasihi dan paling kita banggakan untuk dapat menyenangkan hatiNya. Ini bukan karena Allah jahat, tapi karena Allah tahu bahwa hal-hal yang paling kita kasihi tersebut seringkali memisahkan kita dari pada Tuhan dan menghalangi rencanaNya tergenapi dalam hidup kita.

“ Kita dapat melakukan sesuatu tanpa mengasihi, tapi kita tidak dapat mengasihi tanpa melakukan sesuatu.”

0 komentar:

Posting Komentar